Selasa, 24 November 2009

HIU , ANTARA KEJAM DAN KEPUNAHAN


Apakah ada binatang yang lebih kejam dan mengerikan daripada ikan hiu. Di seluruh dunia, diperkirakan terjadi rata rata 75 serangan ikan hiu terhadap manusia setiap tahunya, dan sekitar 10 da antaranya berakibat fatal.
Serangan semacam itu diberitakan kemana mana, ditambah citra negatif yang di tayangkan di film-film, mengakibatkan hiu dicap sebagai pemangsa terganas.
Tentu saja ikan hiu harus diwaspadai. Namun, jika kita lihat secara objektif, lebih banyak orang yang terbunuh akibat sengatan lebah dan serangn buaya daripada serangan hiu.
Sebaliknya, fakta yang terjadi sekarang banyak ikan hiu sedang diserang oleh manusia. Setiap tahunya, menurut Majalah Premier, 100 juta ekor ikan hiu ditangkap. Sedemikian banyaknya jumlah hiu yang ditangkap, sehingga kalu dideretkan(hidung menyentuh ekor) panjang deretan hiu yang yang telah ditangkap bisa lima kali keliling bola bumi.wow its so amazing . . . . !!!!
Selain itu menurut laporan para peneliti dari Argus Mariner Consulting Scientists, jumlah ikan hiu menyusut dengan pesat karena rendahnya kelahiran alami, lambatnya pertumbuhan dewasa , dan lamanya masa kehamilan. Belum lagi polusi ditempat mebesarkan anak-anak mereka. Begitu tipisnya populasi ikan hiu, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulihkanya.
Kebanyakan ikan hiu ditangkap untuk diambil siripnya, yang sangat nahal harganya di kawasan Asia, karena dianggap berkhasiat dan mengandung zat yang membangkitkan gairah seksual. Selain itu sup sirip ikan hiu merupakan hidangan mewah dan lezat dengan harga yang menggiurkan 150 dolar AS/mangkuknya.Ya, untuk memenuhi permintaha pasar Asia ini, muncllah prakte-praktek amputasi yang kejam dari para pemburu hiu . merekamemotong sirip ikan hiu hidup lalu melemparkanya kembali ke laut agar ikan mati tenggelam atau kelaparan.
Maka dibutuhkan kepedulian anusia untuk menyelamatkan ika hiu yang menderita. Karena kehadiran ikan ini sangat bearti untuk mempertahankan keseimbangan ekologi laut. Misalnya kabiasaan maka mereka sangat membantu mengendalikan populasi ikan lainya.
Di beberapa Negara sudah di berlakukan peratuaran tentang pelarangan penangkapan hiu. Meksiko, Negara yang dikenal paling banyak melakukan penangkapan, yakni sekitar 30.000 ekor per tahunya baru-baru ini pun sudah memberlakukan larangan pemotongan sirip hiu. Namun, masih banyak Negara-negara lain yang belum memperlakukan hokum ini.
Meski sudah banyak dilakukan langkah-langkah positif, pejabat dari Dana Dunia untuk Alam(WWF), Charlotte Morgensen mengingatkan, ikan hiu tetap dalam bahaya. Dari 300 spesies yang ada, 62 diantaranya telah punah. Dia mendesak agar semua membatasi penangkapan hiu, dan melarang perburuan siripnya. Demi melestarikan habitat ikan ini.
Hem, sekarang mau apa lagi? Kita harus tetap menjaga dan melestarikan hewan ini, meski kejam, tapi tetap, masih ada diantara kita yang lebih kejam dari ikan hiu. Mari bersama satukan tekad untuk menyelamatkan bumi kita tercinta.


0 komentar:

Posting Komentar